Di sela debur zaman yang tak mengenal henti,
Namamu, Kartini, menjelma nyala yang tak padam.
Engkau bukan sekadar perempuan dari masa silam,
Namun cahaya peradaban yang menyibak tabir kebisuan.

Dari ruang sunyi pena dan kertas,
Engkau menulis bukan hanya kata,
Namun cita, luka, dan asa yang menjulang.
Kau gugat kebodohan, kau tantang kelamnya batas,
Hingga langit pun turut mengagumi keberanianmu.

Hari ini, namamu tak sekadar dikenang,
Namun hidup dalam langkah perempuan yang berani bermimpi,
Dalam suara mereka yang menolak tunduk pada belenggu,
Dalam mata yang menatap dunia dengan martabat sejati.

Come in.